Saat liburan ke Yogyakarta, kamu wajib mampir ke Museum Benteng Vredeburg. Museum ini menjadi tempat wisata sejarah yang lokasinya di pusat kota dan tidak jauh dari Jalan Malioboro. Museum Benteng Vredeburg memiliki sejarah yang cukup panjang. Bangunannya sendiri merupakan salah satu peninggalan zaman Belanda dan sudah dibangun sejak tahun 1760. Waktu pembangunan Benteng Vredeburg hanya terpaut lima tahun dari pembangunan Keraton Yogyakarta atau berdirinya Kesultanan Yogyakarta.

Belanda awalnya menggunakan benteng tersebut untuk mengawasi Keraton Yogyakarta dalam jarak dekat. Pengawasan ini dilakukan untuk mencegah munculnya pemberontakan pihak Keraton terhadap Belanda. Awalnya bangunan benteng terlihat sederhana karena hanya terbuat dari bambu dan beratap rumbai atau jerami. Proses pembangunan Benteng Vredeburg memakan waktu yang cukup lama. Benteng tersebut baru selesai dibangun setelah lebih dari 20 tahun. Dari beberapa sumber ditemukan bahwa kondisi benteng sudah dalam keadaan bersih dan teratur pada tahun 1788.
Pemugaran Benteng Vredeburg

Setelah masa kemerdekaan, Benteng Vredeburg sempat menjadi markas Tentara Keamanan Rakyat. Akan tetapi, sejak tahun 1981 bangunan tersebut dipugar menjadi cagar budaya dan museum. Pemugaran Benten Vredeburg melalui proses yang panjang, diawali dari tahun 1981 yang pada masa itu diketuai oleh Mendikbud Dr. Daud Yusuf. Museum Benteng Vredeburg sendiri kini dikelola oleh Yayasan Budaya Nusantara. Bangunan tersebut menjadi pusat informasi dan rekam sejarah Indonesia di Yogyakarta.
Museum Saksi Sejarah Perjuangan Kemerdekaan Indonesia
Setelah Indonesia merdeka, Benteng Vredeburg telah berubah menjadi sebuah museum yang asik didatangi untuk berwisata sambil belajar sejarah. Setelah berubah fungsi sebagai museum, benteng ini menampilkan berbagai macam diorama yang bercerita tentang beberapa peristiwa penting di Yogyakarta. Sebagian besar diorama menceritakan perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Diorama di dalam Benteng Vredeburg terbagi menjadi tiga ruang utama. Tiap ruang sudah disusun berdasarkan urutan sejarah proses merebut hingga mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia, khususnya yang terjadi di Yogyakarta.

Ruang diorama pertama Benteng Vredeburg banyak menceritakan tentang kesadaran bangsa Indonesia akan pentingnya sebuah kemerdekaan. Di ruangan ini banyak menggambarkan beberapa macam kongres yang terjadi di Yogyakarta. Misalnya Kongres Budi Utomo pertama yang terjadi pada tanggal 3-5 Oktober 1908 yang terjadi di Jalan A.M Sangaji hingga berdirinya Taman Siswa yang digagas oleh sosok Ki Hajar Dewantara pada tanggal 3 Juli 1922.
Pada ruang diorama kedua, banyak menggambarkan masa perebutan kemerdekaan terutama beberapa peristiwa heroik yang terjadi di Yogyakarta. Misalnya kisah sejarah tentang latihan kemiliteran PETA ketika masa pendudukan Jepang yang sering dilakukan di Lapangan Bumijo, Jalan Tentara Pelajar.
Ruangan diorama ketiga menceritakan perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia di Yogyakarta. Seperti cerita tentang reaksi rakyat Yogyakarta terhadap Agresi Militer Belanda II pada Desember 1948 melalui perlawanan rakyat dengan dipimpin oleh Panglima Besar Jenderal Sudirman.
Jadwal Kunjungan Dan Harga Tiket Masuk Museum Benteng Vredeburg

Dalam kondisi normal, Museum Benteng Vredeburg terbuka untuk umum setiap hari Selasa hingga Minggu mulai pukul 07.30 – 16.00 WIB. Setiap pengunjung dewasa dikenakan biaya masuk sebesar Rp. 3.000 dan anak-anak sebesar Rp. 2.000 saja. Sangat murah bukan!. Untuk lokasi Museum Benteng Vredeburg sendiri berada tak jauh dari Jalan Malioboro. Museum ini terletak di Jalan Margo Mulyo Nomor 6 Yogyakarta.